Wednesday 24 October 2012

Halloween kok di Pare

-->
31 Oktober 2011 (malam)
Rombongan anak kos melintas jalan depan rumah….
Rombongan pertama : rombongan putra…membawa lilin di tangan
Rombongan kedua : campuran... semakin panjang saja rombongan. Dengan baju hitam kombinasi merah, yang putri berkerudung, pake tanduk buatan, make up sangar di wajah .  Baru ngeh... halowinan to...
Tak lama kemudian rombongan ketiga menyusul. Sudah siap di depan rumah. To de poin tanya langsung pada salah satu orang yang ikut rombongan. “ Mau kemana ? dari kursusan mana ? “.
Dijawab oleh salah satu orang “ Mau ke Garuda Park mbak”. “ Dari kursusan X”
Tak mau memperpanjang percakapan di tengah jalan, langsung saja nanya : “Ya sudah, saya minta no HP owner kursusanx”... sepertinya yg jawab agak ketakutan, mungkin tau kalo saya mau “ngurus” kelakuan mereka.
“Maaf ga bawa HP, ga hafal no nya”.
Ha..ha kelihatan banget alasan yg dibuat2. Hari gini jalan ga bawa HP ya gak mungkin lah...
Berhubung tidak mau memperpanjang masalah, saya kasih kertas dg no HP saya dan sekali lg to de poin “ Ini no HP saya 15 menit tidak kasih no owner ke saya, lihat aja nanti atau besok “. Pasang muka tegas sambil dikit ngancam...
Ancaman yang ampuh. Ga ada 15 menit ada sms masuk... “ Bu saya bla...bla... da komplain apa ?”
“Komplainnya banyak banget, bsk di kantor jam brp sy saja yg ksana ?”
Di balas dengan sms basi sok ramah sok kenal“ Bla...bla... biar kami saja yang ke rumah ibu, alamatnya di mana sekarang juga kami bisa kesana”
Sekali lagi menolak dengan tegas, sudah malam lagian juga perlu mikir dulu atur strategi, biar tidak terjebak debat kusir.

Akhirnya sepakat besok siangnya saya yg akan ke kursusan tsb.  

Karena memang sudah memberitahukan tujuan datang adalah menyampaikan komplain, setelah sedikit perkenalan langsung menyampaikan maksud. Di antaranya menanyakan program halloween yg dilaksanakan.
Singkat cerita owner kursusan tsb beralasan bahwa itu hanya bagian dari peringatan sumpah pemuda (lucu banget ..sumpah pemuda dr hongkong ...??? kl bener2 niat peringatan sumpah pemuda itu lebih cocok pake baju adat dari pada baju yang jelas banget identik dg halloween... alasan yang dibuat-buat).
Tapi dengan desakan dan rentetan pertnyaan serta bukti nyata, akhirnya owner ngaku  bahwa itu jg dalam rangka halloween, biar kenal dengan budaya barat katanya. Yang penting tahu saja, tidak perlu meyakini itu alasannya ketika saya sampaikan hukum meniru kebiasaan orang kafir.
Ketika saya komplain jangan bikin gara-gara di Pare malah bilang : “ Saya juga penduduk Pare, sudah ber KTP Pare, sudah 9 tahun di sini. Saya juga sudah kenal baik dengan orang-orang sini , selama ini tidak ada yang komplain“
Dengan enteng saya jawab : “ Saya sejak kecil di Pare... Emang kenal Pak Salim, Pak Amir, Pak Suryadi, Bu Katin bla..bla..  Yakin mereka semua tidak komplain ? “ menyebutkan beberapa nama mulai dari yang paling dekat hingga radius 2 km( salah satu kelebihan dakwah di kampung halaman, meski tak kenal baik tetap tahu kl  bertetangga, karena memang terbiasa saling menyapa meski terkadang tak tau nama)
“ Wah kalo itu ya belum kenal semua” jawab sang owner
“ Ya sudah jangan sok kenal dengan semua orang, dan beranggapan semua orang Pare tidak bermasalah dengan program kursusan”
Dan ketika diingatkan tentang hukum meniru kebiasaan orang kafir malah ngeles : “ Saya tahu mana yang boleh dan mana yang tidak, gini-gini saya lulusan pondok Bu “
Ha..ha..mulai kelihatan nich sombongnya. Tetap tak berminat menanggapi  jd jawab aja sekenanya : “ Saya sejak lahir muslim, ga perlu mondok dulu baru bisa membedakan mana yang haram dan tidak”.
He..he.. tak bisa dibantah, lha memang faktanya saya lebih tahu tentang Pare dan alhamdulillah muslim sejak lahir.

Nah itu hanya sekelumit cerita tentang fakta budaya barat yang seolah ringan dilaksanakan tanpa takut dosa. Tak hanya perayaan halowen, valentin hingga lifestyle orang barat juga begitu mudahnya ditiru. Budaya primitif yang lahir dari rendahnya taraf berpikir.

Memang Bahasa Inggris menjadi bahasa internasioanal. Wajar karena saat in yang mendominasi adalah barat, tempat dimana bahasa Inggris berasal. Dan keberadaan barat saat ini tidak bisa dilepaskan dari ideologi kapitalisme yang dijadikan asas untuk mencengkeram dunia.  Silakan jika ingin belajar bahasa Inggris, namun bukan berarti menjadi alasan untuk melegalkan “pengamalan” budaya barat.
Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatannya di akhirat kelak, jadi harus pandai-pandai memilih dan memilih setiap aktivitas yang akan dikerjakan. Termasuk pula dalam hal budaya ini, budaya yang mengandung unsur aqidah kufur tentu haram diamalkan seorang muslim.

Jelas  Halloween haram dirayakan seorang muslim. Apalagi berani merayakan di Pare....Lewat depan rumahku lagi.... Awas !!!  Tiada ampun....!!! Pasti akan terjadi sesuatu... he...he... peringatan serius ini...

Setidaknya itu yang bisa saya lakukan sebagai individu muslim. Amar makruf nahi munkar dimana pun berada. Namun tetap saja individu amat sangat terbatas. Hanya punya satu nyawa, satu tubuh, dua pasang mata. Jadi tak mungkin bisa memantau semua yang ada di Pare. Paling-paling hanya sebatas mata memandang, telinga mendengar dan kaki melangkah. Dan saya pun tak kan pernah melupakan pentingnya dakwah berjamaah yang mempunyai tujuan mulia menerapkan aturan Islam secara sempurna dalam naungan khilafah. Karena tak bisa dipungkiri, rusaknya pemikiran masyarakat saat ini yang berakibat pada rusaknya moral mereka, tak bisa dilepaskan dari permasalahan sistem negara ini yang jelas tidak menggunakan aqidah Islam sebagai dasar. Dan itu hanya bisa diubah dengan dakwah yang berorientasi pada perubahan sistem.
Jadi berdakwah individu karena bagaimana pun juga kita akan dimintai pertanggungjawaban sebagai individu pula. Dan juga berdakwah bersama jamaah, karena itu adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim.  Insya Allah dengan begitu, kelak di akhirat kita bisa menjawab apa yang telah kita lakukan ketika melihat kemungkaran di depan mata.

Alhamdulillah selesai juga, catatan yang ngendon di lepi hampir setahun.
Untuk semua pembaca: jangan mengambil kesan seremnya ancaman saya ya... insya Allah saya orang Pare yang ramah, baik hati dan tidak sombong. Kan tiap Jum’at da ekskul pramuka di sekolah.. ga nyambung ya.... Insya Allah akan dengan senang hati membantu semua orang yang perlu info tentang Pare... ^_^

Tambahan :
Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, ia termasuk golongan mereka.  (HR Abu Daud dan Ahmad).
Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai selain golonganku.  (HR at- Tirmidzi)
Naudzubillah, emang mau ???? ngaku muslim tapi tak diakui sebagai muslim. Tidak diakui baginda Nabi sebagai golongan kaum muslim.

Asal usul istilah ( baca artikel lengkapnya di id.wikipedia.org)

Halloween merupakan kependekan dari All Hallows' Even (eve dan even sama-sama berarti petang/malam) yang berarti malam sebelum hari raya All Hallow yang sekarang disebut Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints Holy Day). Huruf "n" di akhir kata Halloween berasal dari kata even.[6]. Pada zaman dulu, tanggal 1 November dipakai sebagai hari festival keagaamaan di berbagai tradisi paganisme Eropa[3] hingga Paus Gregorius III dan Paus Gregorius IV memindahkan perayaan All Saints' Day menurut kalender santo dari tanggal 13 Mei ke tanggal 1 November. Tanggal 13 Mei dulunya dirayakan sebagai hari raya paganisme untuk festival Lemuria.
Hari Raya Semua Orang Kudus ditentukan misionaris Kristen bertepatan dengan hari raya pagan dengan alasan ingin orang pagan mempercayai agama Kristen. Hari Para Arwah (Day of the Dead) yang merayakan kedatangan arwah sanak keluarga dan kerabat kembali ke bumi sampai sekarang masih diperingati di beberapa negara seperti di Brazil, Meksiko, China dan Filipina.

No comments:

Post a Comment