Friday 22 January 2016

Cinta Dan Benci Karena Allah




Cinta karena Allah adalah mencintai hamba Allah karena keimanannya kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya. Benci karena Allah adalah membenci hamba Allah disebabkan kekufuran dan perbuatan maksiatnya.

Hadits  dari  Abû  Hurairah  yang  dikeluarkan  oleh  Muslim berkata, Rasulullah saw. bersabda:
Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga  kalian  saling  mencintai.  Tidakkah  (kalian  suka)  aku tunjukkan pada satu perkara, jika kalian melakukannya niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian

Hadits dari Abdullah bin Mas’ud yang disepakati oleh al-Bukhâri dan Muslim, beliau berkata:
Seseorang datang kepada  Rasulullah  saw.  dan berkata, “Wahai Rasulullah saw.,  bagaimana  pendapatmu  tentang seorang yang mencintai suatu kaum tapi tidak mampu menyusul (amal shaleh) mereka?”  Maka  Rasulullah  saw.  bersabda,  “Seseorang  akan bersama orang yang dicintainya.”

Beberapa hal terkait kecintaan seorang muslim kepada saudaranya :

  •  Disunahkan orang yang mencintai saudaranya karena Allah untuk mengabari dan memberitahukan cintanya      kepadanya.
  •  Disunahkan bagi yang saling mencintai karena Allah agar mendoakan saudara yang dicintainya di saat   tidak bersamanya.
  •   Begitu juga disunahkan meminta doa dari saudaranya.
  •  Termasuk perkara  yang  disunahkan  adalah  menziarahi orang  yang  dicintai,  duduk  bersamanya,  saling  menjalin persaudaraan, dan saling memberi karena Allah, setelah mencintaiNya
  •    Senantiasa berusaha membantu kebutuhan saudaranya dan bersungguh-sungguh  menghilangkan  kesusahannya
  •   Disunahkan  menemui  orang  yang  dicintai  dengan
  •  Menampakan perkara yang disukainya untuk menggembirakannya.
  •    Disunahkan  seorang  muslim  menemui saudaranya dengan wajah yang berseri-seri
  •      Disunahkan seorang muslim memberikan hadiah kepada saudaranya
  •  Orang yang diberi hadiah disunahkan menerima hadiah yang diberi saudaranya danmembalasnya. Hadiah  ini  adalah  hadiah  di  antar a  orang- or ang  yang bersaudara.  Tidak  ada  kaitannya  dengan  hadiah  dari  rakyat kepada penguasa. Karena hadiah kepada penguasa diharamkan sebagaimana  halnya  suap-menyuap.
  •   Di  antara  perkara  yang  disunahkan  adalah  membela saudaranya  untuk  mendapatkan  kemanfaatan  dari  suatu kebaikan  atau  untuk  memberikan  kemudahan  dari  suatu kesulitan.
 Allah juga telah mewajibkan seorang muslim menerima permintaan  maaf  saudaranya,  menjaga  rahasianya,  dan menasihatinya.

Adapun benci karena Allah, maka Allah Swt. telah melarang kaum Muslim mencintai orang-orang kafir, munafik, dan fasik yang terang-terangan melakukan maksiat. Hal ini berdasarkan Firman Allah:

Hai  orang-orang  yang  beriman,  janganlah  kamu  mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (TQS. Mumtahanah [60]: 1)

Tentang Cinta dan Benci Karena Allah bisa dibaca secara lengkap di Buku Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah ( bisa baca / download di sini). Disertai dengan dalil dan penjelasan. Lebih utama lagi jika dikaji dalam forum bersama guru.

Semoga senantiasa menjadi pengingat, agar hati tidak mengeras dan membaja, menempatkan benci dan cinta sesuai syariat. Amin

Pare, 22 Januari 2016

No comments:

Post a Comment